by

143,26 juta Penduduk Pengguna Internet di Indonesia

Kabarbhayangkara.com/

BANDUNG – Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengajak generasi milenial dan generasi Z menularkan virus positif sebanyak mungkin melalui berbagai platform media sosial agar Bumi Pasundan menjadi tempat yang lebih baik lagi.

Demikian dikatakan Iwa saat memaparkan kepada 120 milenial dan generasi Z dalam acara Gathering Positif Bermedia Sosial di Hotel D’Pavilion, Kota Bandung, Rabu (24/4/19). Acara ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI.
Menurut Iwa, kemajuan teknologi telah mendongkrak penggunaan internet dan media sosial begitu masif. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Teknopreneur, ada 143,26 juta pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017, atau sekitar 54,68 persen dari total penduduk.
Generasi milenial dan generasi Z merupakan kelompok usia terbesar pengguna media sosial. Oleh karena itu, kata Iwa, acara ini merupakan solusi bagi kalangan milenial untuk mendapatkan informasi digital yang sehat, konstruktif dan membangun sikap mental yang baik.
“Sikap mental yang baik harus ditunjukkan dengan meningkatkan integritas, etos kerja, dan meningkatkan gotong royong,”  ujar Iwa.
Melalui gathering ini, Iwa berharap generasi muda dapat proaktif dan konsisten menyebarkan konten-konten positif dan membangun melalui media sosial. Dengan menebar sebanyak mungkin virus positif itu, maka berita bohong atau hoaks dapat dibumihanguskan di Jawa Barat.
Menurut Iwa, Pemprov Jabar sangat prihatin dengan perkembangan berita hoaks yang meresahkan masyarakat. Oleh karena itu Pemprov di era Gubernur Ridwan Kamil membentuk tim khusus bernama Jabar Saber Hoaks. “Yang diharapkan dapat menjawab keresahan masyarakat di era digital terhadap maraknya penyebaran berita bohong yang meresahkan,” tuturnya.
Dengan semakin banyak berita positif dan inspiratif, di satu sisi berita hoaks semakin tidak didengar, Iwa berharap warga Jabar akan semakin cerdas dan tidak terombang-ambing opini menyesatkan.
“Jawa Barat arah ke depan adalah menjadi masyarakat yang smart sampai ke pelosok desa. Yang tidak gaptek terhadap teknologi pada semua aktivitas. Bahkan sekarang alhamdulillah bumdesnya sendiri jualan teknologi informasi digital,” tutur Iwa.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinasi PMK RI Nyoman Shuida mengatakan, generasi milenial mempunyai potensi yang luar biasa. Maka, Kemenko  PMK mengambil  inisiatif untuk mengajak kaum milenial yang berkecimpung di  bidang media sosial seperti pramuka, paskibraka, dan komunitas lain untuk bisa menularkan cara berkomunikasi yang positif menggunakan media sosial.
“Diharapkan peserta-peserta ini dapat menularkan konten-konten positif dengan menerapkan nilai-nilai dalam revolusi mental. Juga ke-120 peserta ini dapat menginspirasi atau menularkan konten-konten positif yang membangun pemikiran positif bagi masyarakat sekitarnya,” harap Nyoman.
Salah satu peserta, Sofie Aulia Nisa merasakan betul manfaat acara itu yakni sebagai sarana literasi dalam bermedia sosial yang baik. “Apalagi  media sosial itu adalah jaringan terbesar untuk penyebaran informasi dan lain hal. Jadi sangat bagus sekali dengan gathering ini dan semoga sebagian dari kami yang ikut dalam gathering dapat menyebarkan hal-hal positif lainnya melalui media sosial,” ungkapnya.
Para peserta ini diberi materi oleh para mentor berkompeten, masing-masng Aksi Nyata Revolusi Mental dari Ahmad Rumadi, Perwakilan Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental; materi tentang Konten-Konten Positif yang Dapat Menjadi Viral oleh Ryan Raharjo perwakilan Facebook; serta Praktik Positif Bermedia Sosial dari Alfianto dari Tim Saber Hoaks Jabar dan Janur M. Bagus dari Komunitas Informasi Masyarakat Bandung.
Lalu peserta juga berkesempatan berkunjung ke Museum Gedung Sate yang merupakan museum pertama di Jawa Barat yang memanfaatkan teknologi tinggi. Kunjungan lapangan ini bertujuan mengenalkan kekayaan budaya Jawa Barat dan mendorong ekonomi kreatif dengan pemanfaatan kopi lokal.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *