by

Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas. Jadi Syarat Punya Destinasi Pangandaran Daerah Wisata Dunia

Kabar Bhayangkara/

Syarat Tiga A Ini Harus Terpenuhi, Jika Ingin Punya Destinasi Wisata Kelas Dunia

KAB. PANGANDARAN — Untuk menjadikan Pangandaran sebagai destinasi wisata kelas dunia, maka tiga A sebagai prasyaratnya tentu harus pula berkelas dunia. Tiga A tersebut diantaranya Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya dalam acara Media Gathering 2018 yang digelar oleh Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat di Pantai Indah Timur Resort, Kabupaten Pangandaran, Rabu (26/11/18).

“Kalau ingin menjadikan Pangandaran sebagai destinasi wisata kelas dunia, maka Tiga A-nya harus kelas dunia,” kata Menpar Arief.

Arief menjelaskan, Atraksi meliputi destinasi wisata berupa wisata alam, budaya, dan buatan yang menarik. Aksesibilitas, yaitu infrastruktur menuju kawasan wisata dan infrastruktur pendukung destinasi wisata, seperti bandara kelas internasional. A ketiga, yakni Amenitas, seperti fasilitas umum bintang lima mulai dari hotel, restoran, toko cinderamata, taman hingga fasilitas kesehatan dan fasilitas umum lainnya.

Sementara itu, sejalan dengan komitmen Pemda Provinsi Jawa Barat yang ingin menjadikan Jabar sebagai Provinsi Pariwisata, Gubernur Ridwan Kamil yang juga hadir sebagai narasumber dalam Media Gathering tersebut, mengungkapkan strategi pihaknya untuk membuat dunia pariwisata sebagai unggulan di Jawa Barat.

“Keunggulan Provinsi Jawa Barat adalah pariwisata,” ungkap Emil.

“Namun, Jawa Barat ini kurang dipoles. Lima tahun saya akan poles batu kakik permata (Jawa Barat) itu jadi berkilau,” lanjutnya.

Strategi tersebut diantaranya membagi pariwisata menjadi tiga tipe. Pariwisata Tipe 1, yaitu memperbaiki eksisting destinasi yang kurang maksimal. Pariwisata Tipe 2, membuat destinasi wisata baru di 27 kabupaten/kota. Untuk hal ini, Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil akan menggelontorkan anggaran Rp 30-40 Miliar untuk setiap kabupaten/kota.

Untuk Pariwisata Tipe 3, Pemda Provinsi Jawa Barat akan menyiapkan kluster khusus untuk dijadikan kawasan pariwisata melalui KEK (Kawasan Ekonomi Khusus). Ada dua KEK yang sudah disiapkan hingga saat ini, yaitu KEK Pangandaran dan KEK Cikidang, Sukabumi.

“Strategi kita adalah meng-goal-kan Pangandaran sebagai KEK di bulan Maret 2019,” tegas Emil.

Pemerintah Pusat telah menetapkan 10 “Bali Baru” sebagai destinasi unggulan nasional. Namun sayang, tidak ada satu pun destinasi asal Jawa Barat masuk dalam daftar tersebut. Kesepuluh destinasi tersebut, diantaranya: Tanjung Kelayang, Belitung; Danau Toba, Sumatera Utara; Tanjung Lesung, Banten; Kepulauan Seribu, Jakarta; Borobudur, Jawa Tengah; Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur; Mandalika, Nusa Tenggara Barat; Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur; Wakatobi, Sulawesi Tengggara; dan Morotai, Maluku Utara.

Untuk itu, meskipun destinasi di Jabar tidak masuk daftar 10 “Bali Baru”, Emil mendorong Pemerintah Pusat agar Jawa Barat memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Saya sedih ketika tidak ada destinasi di Jawa Barat yang masuk dalam 10 destinasi itu (Bali Baru). Maka saya dorong agar di Jawa Barat ini ada Kawasan Ekonomi Khusus,” katanya.(ds)*

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *