by

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Lupakan Perbedaan-Duniawi. Kita cari Kesamaan

Kabarbhayangkara.com/BANDUNG – Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat menggelar Halal Bil Halal dan Silahturahim Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah bersama seluruh unsur Forkopimda, OPD, dan Bupati/Walikota se-Jawa Barat di area Parkir Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (11/6/2019).

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pertemuan tersebut merupakan momen untuk melupakan semua perbedaan. Sebab, bulan Syawal menjadi waktu paling tepat guna meningkatkan spiritualitas sekaligus merekatkan persaudaraan dengan sesama umat manusia.

“Jadi, di bulan Syawal ini, lupakan perbedaan-perbedaan duniawi. Kita cari kesamaan spiritualitas yang menjadikan kita muslim dan mukmin yang baik,” ucapnya.

Emil –demikian Ridwan Kamil disapa—menyebut pesan utama dan terpenting dalam Halal Bil Halal dan Silahturahim tersebut adalah persatuan. Melupakan perbedaan dan fokus mencari persamaan, kata dia, adalah kunci untuk bersatu dan saling menguatkan.

“Jangan suka hobi mencari perbedaan karena pasti ketemu, cari-lah persamaan untuk menguatkan ukuwah,” katanya.

Jika dilihat secara sosiologis, lanjut Emil, pada bulan Ramadan dan Syawal, setiap individu seharusnya bisa ‘naik kelas’. Dengan kata lain, kualitas hidup individu mesti lebih baik karena telah mampu melewati ujian, khususnya di bulan Ramadan.

Selain itu, Emil meminta kepada media untuk menyebarkan informasi-informasi menyejukkan yang dapat mendongkrak motivasi masyarakat dalam merawat persatuan dan kondusivitas di Jawa Barat. “Jawa Barat kita jaga,” katanya.

Sementara itu, penceramah kondang asal Kabupaten Garut, Jujun Junaedi, megamini apa yang diungkapkan Emil. Dia bahkan menyebut bulan Syawal sebagai momen pas guna memperbaiki kualitas diri. Apalagi, kata dia, umat telah diuji pengendalian diri selama satu bulan penuh.

“Jangan puasa ‘ayakan’, cuma puasa makan minum, tapi diri tidak ada perubahan. Cuma ganti casing, cuma pakai baju baru, sudah,” ucapnya.

“Kita harus seperti kupu-kupu, yang asalnya tidak disukai saat menjadi ulat, namun setelah berubah menjadi kupu- kupu, jadi sesuatu yang disukai,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Jujun Junaedi mengajak semua umat untuk produktif dalam kebaikan. Karena, lanjut dia, sebaik-baiknya manusia adalah dia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Dia pun meminta semua umat untuk menjaga perbedaan dengan menjunjung tinggi toleransi.

Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Gubernur Jawa Barat Periode 2008-2018, Ahmad Heryawan, berserta istri Netty Prasetyani Heryawan. Hadir pula penjabat Gubernur Jawa Barat periode 2018 Mochamad Iriawan.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *