by

Pebulutangkis Berdarah Indonesia yang Berujung Membela Jerman

Kabarbhayangkara/ Pebulutangkis berdarah Indonesia yang kini membela Jerman ialah Ary Trisnanto. Dirinya lahir di Indonesia dan sejak kecil memang telah menekuni olahraga bulutangkis.

Bakatnya yang apik dalam melakukan tepok bulu membawa Ary masuk ke klub yang kerap menghasilkan atlet-atlet kelas dunia, yakni PB Djarum.

Beragam gelar juara level junior kerap diraihnya. Semakin berkembangnya usia dan ketangkasan, Ary Trisnanto sempat ikut menjalani seleknas sebagai pemain Pelatnas Pratama.

Namun dari penelusuran, sejak 2012 Ary Trisnanto memilih untuk membela klub asal Jerman TSV Trittau.  Dalam beberapa kesempatan pentas internasional, Ary kerap berduel dengan wakil Indonesia.

Berdasarkan situs BWF, Ary saat ini berusia 29 tahun dan sempat bermain di nomor tunggal putra, ganda putra, dan campuran.

Berikutnya ada pebulutangkis putri kelahiran Jakarta, Cisita Joity Jansen, yang kini telah menyandang status warga negara Jerman.  Sejak kecil Cisita langsung dikenalkan bulutangkis oleh sang ayah dan terus menekuni dunia ini dengan sungguh-sungguh agar bisa menghasilkan gelar.

Pada usia 12 tahun, Cisita sukses meraup gelar pertamanya di Kejuaraan Bulutangkis Se-Jakarta Utara. Meski begitu Cisita mampu seimbang dalam mengejar akademis dan olahraga.

Dua hal tersebut membawa Cisita akhirnya berlabuh ke Jerman. Selain menuntut ilmu, ternyata bakatnya sebagai pebulutangkis tetap bisa disalurkan dengan baik.  Hasilnya, Cisita dipercaya untuk menjadi atlet Jerman di dunia bulutangkis. Jebolan PB Djarum ini pernah meraih Dutch International, Turkey International, hingga Finnish International.

Terakhir ada Jones Ralfy Jansen. Pebulutangkis 27 tahun itu lahir di Jakarta dan merupakan jebolan salah satu klub legendaris Indonesia PB Djarum.

Ralfy pernah terpilih menjadi pemain terbaik di PB Djarum pada 2010 serta menjadi juara di dua nomor, ganda putra (Dandi Prabudita) dan ganda campuran (Cisita Jansen).

Meski banyak prestasi di level junior, dirinya sempat berharap bisa masuk Pelatnas PBSI. Akan tetapi keinginannya harus pupus usai tak dilirik. Lalu pada 2012, Ralfy memilih hijrah ke Jerman. Awalnya untuk menuntut ilmu, tetapi dunia bulutangkis tak bisa ditinggalkannya.

Hingga akhirnya Rafly mendapat status warga negara Jerman dan melepas paspor Indonesia pada 2017 lalu. Pada awal Januari 2020, Rafly tampil di Indonesia Masters.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *