by

Shubuh Berjamaah di Majalengka Bersama Kang Emil

Kabar Bhayangkara/KAB. MAJALENGKA – Dalam kunjungan kerja pertamanya ke daerah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil langsung ngabret ke Majalengka untuk melaksanakan Shalat Shubuh berjamaah di Masjid Agung Al Imam. Dia ingin Shalat Shubuh menjadi momentum kebangkitan umat.

Hal itu sesuai dengan Visi dan Misi Jawa Barat, Jabar Juara Lahir Batin. Juara, artinya warga Jawa Barat termasuk warga Majalengka harus menjadi warga kompetitif. Sementara lahir bathin, artinya tidak hanya membangun infrastruktur saja tapi juga mental dan spiritualitasnya.

“Saya titip sebisa mungkin ini (Shubuh berjamaah) dijadikan kebangkitan baru. Jangan hanya mengejar dunianya saja, tapi akhiratnya tidak dapat. Kalau kita ngejar akhirat dunia pasti ikut,” kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil saat kegiatan Shalat Shubuh berjamaah di Masjid Agung Al Imam, Majalengka Kulon, Kecamatan Majalengka, Minggu pagi (9/9/18).

“Penting membangun keseimbangan antara lahir dan tahin,” ujarnya.

Menurut Emil, Shalat Shubuh adalah ibadah paling sulit karena dilakukan di awal waktu. Target kegiatan Shubuh berjamaah ini adalah para pemuda yang hobi bergadang.

“Daripada begadang tidak karuan, mendingan saya ajak Tahajud, terus kita Shalat Shubuh berjamaah,” ujar Emil.

Selain itu, Emil menekankan bahwa sebagai pemimpin dirinya harus mengajak warganya kepada kebaikan dan ketaatan kepada Allah, Rasul, dan para pemimpin. Ini menjadi momentum yang baik bagi Kang Emil sebagai seorang yang memiliki kekuasaan. Kekuasaan bisa meluaskan ibadah seseorang, karena dengan kekuasaa kita bisa menghimbau dan menggerakkan umat atau masyarakat untuk beribadah.

“Ustadz Abdul Somad menyampaikan begini, dakwah terhebat itu adalah dengan kekuasaan. Pakailah kekuasaan itu untuk dakwah,” kata Emil.

Kegiatan Shalat Shubuh berjamaah menjadi salah satu program spiritual dari Kang Emil dan Kang Uu, selain ada program seperti Maghrib Mengaji dan Zakat Online.

“Kita juga lagi menyiapkan program bayar zakat via online atau via HP. Kita ada dakwah digital dan menyiapkan pelatihan Bahasa Inggris buat para ulama,” kata Emil.

Turut hadir mendampingi Kang Emil, yaitu Bupati Majalengka Sutrisno dan Sekretaris Daerah Kabupaten Majalengka Ahmad Sodikin. Selain itu, hadir pula para Camat dan Kepala Desa/Lurah dari seluruh Majalengka.

Pemimpin, Hati-hati Dengan Lisanmu!

Kang Emil menekankan bahwa seorang pemimpin harus bisa menjaga lisannya. Lisan bisa menjadi senjata paling mematikan di dunia. Termasuk dengan lisan bisa membawa kebaikan untuk banyak orang.

“Jadi pemimpin, nomor satu adalah menjaga lisan. Senjata paling tajam di dunia adalah lisan, lisan akan membuat raheut kepada sesuatu luar biasa. Karena lisan jutaan orang akan meninggal karena seruan berperang misalnya,” kata Emil.

Pada kesempatan ini, Emil pun menyampaikan kiat-kiatnya menjadi seorang pemimpin atau pejabat. Emil mengatakan bahwa jabatan jangan menjadi sebuah tujuan.

“Kalau jabatan tujuan, biasanya tidak ada perubahan yang bisa dilakukan, karena salah niat,” ungkapnya.

Menjadi seorang pemimpin atau pejabat harus diniatkan sebagai ibadah dan untuk bisa melakukan perubahan. Dan menjadi seorang pemimpin, kata Emil, harus memiliki sikap sabar.(Lind)*

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *